sharing is caring

BERWISATA DI TENGAH PANDEMI COVID-19: ORCHID FOREST CIKOLE, LEMBANG


Hari Minggu pagi, tepatnya di tanggal 5 Juli 2020, kami memutuskan untuk pergi berwisata ke Lembang. Sejak pertengahan Maret 2020, sudah 3 bulan lebih kami tak pernah berwisata. Pernah sih, tapi kayak cuma di mobil aja, ke tol Cipularang. Hahaha. Sedih ya, Corona memang benar-benar merubah gaya hidup kita sepanjang tahun 2020, atau mungkin bisa sampai 2021.

Kami berangkat dari rumah pukul 05.45, langit masih biru gelap. Sudah membawa 3 bungkus nasi uduk hangat untuk dimakan di perjalanan. Maklum, bawa toddler harus siap dengan amunisi, takut di jalan ga ketemu orang jualan, atau ga sempat beli. Jadi harus disiapkan amunisinya sebaik mungkin. Kami memilih melewati jalur Dago. Bisa juga lewat jalur Setiabudi kalau mau lebih enak jalannya. Tinggal ikutin Google Maps aja. Jalur Dago lebih ekstrim dengan jalanan yang sempit menanjak dan agak berbatu, lumayan lah buat city car hehe. Tapi lebih bebas macet daripada jalur Setiabudi kayaknya ya.

Sampai di Lembang sekitar pukul 7 pagi, kami mampir di Indomaret untuk beli minyak kayu putih dan sarapan bekal nasi uduk. Nyuapin si kecil bisa hampir 1 jam, belom nemenin BAK ke toilet. Pokoknya kalo bawa toddler mah gitu, harus berangkat pagi dan siapin segalanya dengan lengkap.

Sampai di Orchid Forest sekitar jam 08.30 dan masih sepiii. Asyiikk. Masih beberapa mobil saja yang sudah datang. FYI pintu masuk dibuka jam 09.00. Tapi kalau parkir sudah open sebelum itu ya. Saya lupa mencatat harga tiket masuk. Yang jelas kami membayar Rp 152.000,- untuk 3 orang dan parkir mobil. Setengah jam menunggu, akhirnya kami masuk juga. Di masa pandemi ini, Orchid Forest banyak menyediakan tempat cuci tangan. Sebelum masuk, kami dihimbau untuk cuci tangan, kemudian diukur suhu badannya, diberi masker gratis, dan ada bilik penyemprotan disinfektan. Semua tahapan ini harus dilalui sebelum masuk ke dalam tempat wisatanya. Protokolnya ketat yah.


Orchid Forest Cikole ini tergolong tempat wisata baru di Lembang, karena baru diresmikan pada tanggal 24 Agustus 2018. Hampir 2 tahun yah. Jadi propertinya masih bagus-bagus. Saat masuk, kita langsung disajikan dengan spot foto bertuliskan "Wonderful Indonesia - Orchid Forest Cikole". Keren yaak! Kalo mau foto harus antri dulu. Tapi berhubung kita pengunjung terpagi, jadi antrinya ga perlu lama-lama. Yes!


Setelahnya, sebagian besar pemandangan disini adalah hutan pohon pinus dan rerumputan yang luas, terawat dengan baik. Sign system yang dibuat juga sesuai dengan temanya yang alami, tidak norak, pokoknya cocok deh. Buat yang pengen refreshing dari penatnya hidup, saya sangat merekomendasikan tempat ini. Segar, dingin, pemandangan hijau dimana-mana. Pun sangat terawat dan instagramable.


Selain hutan pinus, ada juga tempat bernama Orchid House, merupakan rumah kaca yang berisi koleksi anggrek umum sampai anggrek langka. Bagi pecinta anggrek, wajib mengunjungi tempat ini. Terdapat pula kolam ikan dan spot foto yang instagramable di dalamnya. Seru kann.


Spot terakhir yang tak kalah menarik adalah Sky Walk. Ini sih spot paling oke dan seru menurut saya. Tapi dia berbayar yah, dikenakan tarif Rp 20.000,-/orang free flying fox.  Anak saya berhubung masih 3 tahun jadi gratis. Tidak direkomendasikan buat yang takut ketinggian, hehe.


Sepulangnya dari sini, pengunjung mendapatkan fasilitas penjemputan ke area parkir kendaraan dekat pintu masuk. Karena pintu masuk dan keluar nya berjarak jauh sekaliii dan jalanannya menanjak. Sampai di area parkir kendaraan sekitar jam 11 siang, area sudah dipenuhi oleh mobil parkir sampai meluber-luber keluar, dan kebanyakan kendaraan luar kota. Wah, untung kita sudah selesai. Jadi saran saya kalau mau berwisata kesini, lebih baik berangkat pagi-pagi ya gaes. Siang dikit bisa penuh dan bisa-bisa gak dapet tempat parkir. 

Jadi sekian pengalaman yang bisa saya bagi. Kalo kesini jangan lupa pakai jaket dan sepatu kets, jangan seperti saya salah kostum pakai sandal. Soalnya medan jalannya naik turun dan licin. Udaranya pun dingin bangettt dan beranginnn, mirip kayak di Batu, Malang. Oke, terima kasih sudah menyimak. Yang mau berwisata tetep jaga protokol kesehatan yah!




PERJALANAN INVESTASI : DARI TABUNGAN BERJANGKA HINGGA SAHAM

Waw baca judulnya kayak iye banget ya? Hahaha. Tulisan ini hanya menceritakan pengalaman, bukan rekomendasi. Keputusan investasi semua berad...

Post Signature

Post Signature