sharing is caring

Have you Seen "Coban Manten" ?

Coban Manten, saat membaca judul ini, yang pertama muncul dalam pikiran kita adalah pernikahan! (manten: pernikahan, bhs Jawa red.). Sedangkan coban artinya adalah air terjun. Kesimpulannya, Coban Manten merupakan air terjun kembar, dimana dalam satu tebing terdapat dua buah air terjun saling berjajar yang dikonotasikan sebagai pasangan pernikahan yang juga berjajar.

Coban Manten merupakan wisata air terjun yang masih sangat alami. Mengapa saya katakan itu, karena wisata ini belum direkondisi sedikitpun, jangan harap anda menemukan bangunan, atau jalan setapak yang terbuat dari aspal, atau bahkan warung-warung kecil yang biasanya mangkal di sepanjang coban. Inilah kesitimewaan tersendiri coban Manten.


Coban Manten memang belum direkondisi oleh pemerintah setempat, karena letaknya yang sangat jauh dari akses jalan umum dan sangat terpencil. Ia terletak di desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kab.Malang. Lebih gampangnya, terletak di bumi perkemahan Coban Rondo, dengan jarak sekitar 4 km dari Coban Rondo. Sudah pada tahu kan Coban Rondo? Ya, air terjun ter-famous di Malang. :D

Bagi Anda yang penasaran dan ingin berwisata kesana, saya ingin berbagi guide kepada Anda. Hal pertama yang harus Anda siapkan adalah kondisi fisik yang prima, sepatu yang kuat atau sandal gunung, dan bekal yang cukup. Jangan membuang sampah sembarangan yaa di sepanjang jalan.

Nah, untuk memulai perjalanan, Anda bisa berangkat ke kota wisata Batu, dan menelusuri rute menuju Coban Rondo. Jika belum tahu Coban Rondo itu dimana, Anda bisa bertanya kepada warga Batu dimana saja mereka berada, pasti tahu. :D Setelah masuk gang sapi (gang Coban Rondo), teruskan perjalanan dan Anda akan menjumpai loket. Bayarlah tiket masuk (saya lupa berapa harganya), setelah itu teruskan perjalanan Anda sampai ke bumi perkemahan Coban Rondo (jangan ke lokasi wisata Coban Rondonya ya :p). Tak usah  khawatir tersasar, karena di sepanjang jalan banyak sign system dan Anda juga bisa bertanya kepada penduduk atau petani setempat. Sampai di bumi perkemahan, parkirlah kendaraan Anda di sana.

Masih bingung harus berjalan ke arah mana setelah itu? Ya, itu yang pertama saya rasakan, "harus kemana nih?". Haha. Jangan sungkan bertanya kepada penduduk/petani setempat, itu yang utama. Malu bertanya sesat di jalan! Di sebelah kiri jalan tempat parkir, tentunya Anda akan menemui jalan setapak, dari situlah Anda harus memulai perjalanan Anda. Ada 2 buah jalan setapak, sama saja kok. Atau kalau masih ragu, Anda bisa bertanya ke tukang parkirnya, rute Coban Manten lewat mana, seperti itu. Mereka pasti mau memberi tahu.

Jalan setapak adalah rute pertama dan kondisi jalan agak menanjak, dan ini lumayan memakan tenaga bagi Anda yang tidak terbiasa olahraga. Anda akan berhenti sebentar-sebentar (saya juga begitu kok :p)
Teruskan perjalanan, mungkin Anda akan menemui sekelompok orang yang sedang berkemah, tetaplah pada jalur, berjalan menanjak, dan Anda menemukan toilet bercat hijau.


Jika Anda sudah menemui toilet bercat hijau, berarti rute awal Anda sudah benar. Ikuti jalan setapak, dan pemandangan berikutnya yang akan Anda lewati :

Teruskan perjalanan Anda, jangan membuang tenaga, berjalan dengan santai. Oh ya, saran saya, Anda harus berangkat pagi-pagi, karena perjalanan ini memakan waktu yang tidak sedikit. Saya berada pada rute ini sekitar pukul 10.00 ya. :) Bersabarlah di perjalanan dan jangan mengeluh seperti saya "Kok jalannya begini terus dan ga sampe2??" hehehe :D memang begituu.

Setelah berjalan cukup jauh, Anda akan menemui jalan setapak dengan dnding-dinding tanah tinggi di kanan kirinya. Saya menyebut rute ini dengan sebutan "tebing mini". Tebing mini ini cukup panjang dan melelahkan.


Saat tebing mini sudah tak lagi terlihat, maka Anda akan menemui sebuah ladang perkebunan cabe rawit. Ya, ladangnya luas dan banyak ibu-ibu petani disana. Anda memang harus melewati kebun ini, karena memang itu jalan satu-satunya, silahkan berjalan menelusuri jalan setapak kecil yang kanan kirinya terhampar tanaman cabe rawit yang luasss... hijau dan merah menjadi satu.. :) 


Setelah kebun cabe rawit kecil, hamparan berikutnya adalah kebun cabe besar. Ya, cabe yang gendut-gendut itu lho. Tetaplah berjalan sesuai jalur yaa... Dan setelah cabe besar, Anda akan menyusuri kebun tomat. Oh ya saya lupa, sejak melewati kebun cabe besar, jalan setapak Anda harus berada di sisi pinggir kebun, berbeda dengan kebun cabe rawit yang jalan setapaknya di sisi tengah kebun. Tak lama kemudian, kebun-kebun tsb sudah tak terlihat lagi, dan Anda hanya berjalan di setapak dan silahkan ambil alur jalan yang naik dan menanjak hingga Anda menemukan kebun kol (kubis berwarna ungu). Kebun kol hanya sebentar kok, selanjutnya Anda akan melewati jalan setapak yang berputar dan menanjak. Ikuti jalan, dan Anda sampai pada dataran tinggi yang jika menoleh ke bawah Anda bisa melihat wisata Coban Rondo walaupun hanya sekilas dan telihat sangat kecil. Jika sudah menemui ini, berarti Anda berada pada jalur yang benar.


Coban Manten memang air terjun yang terletak paling atas di pegunungan ini. Urutannya adalah, Coban Manten, Coban Tengah, dan Coban Rondo. Berikut gambar saat berada di jalur yang bisa melihat kawasan Coban Rondo dari atas.


Teruskan perjalanan dan Anda akan menemui jalan setapak yang bercabang berkali-kali, namun tak usah khawatir, karena disana sudah ada semacam petunjuk jalan yang dibuat oleh pengunjung yang datang sebelum Anda. Pada beberapa cabang jalan setapak, Anda akan menemukan ranting kayu yang dibentuk silang berdiri yang menandakan itu bukan jalur. Selanjutnya Anda akan menemukan ukiran panah pada sebuah pohon yang terletak di tengah-tengah cabang jalan. Ikuti arah panah tsb.


Perjalanan Anda masih belum selesai (sabar yaa). Rute terakhir yang harus Anda lewati adalah 3 sungai. Anda harus menyebranginya. Tenang saja, sungai disini kecil dan dangkal. Tapi jangan ditanya dinginnya, bikin kaki jadi kaku dan sakitnya minta ampun. Maka jangan berlama-lama menyebranginya, teruslah berjalan semampu Anda. :D #lebay

Sungai yang Anda sebrangi tidak 3 sekaligus, melainkan masih harus berjalan dan mendaki dulu, baru bertemu sungai berikutnya. Objek pendakian yang paling sulit adalah saat menaiki akar pohon yang besar. Bagai tebing yang lumayan tinggi, Anda harus pandai-pandai memijakkan kaki di antara akar-akar pohon. Kasarnya seperti menaiki tangga kok, namun ini tangga yang terbuat dari akar pohon, dan Anda harus berpegangan pada akar yang lain agar tak terjatuh. :D seru kan? Anda juga masih harus melewati jalan setapak yang berbatu besar dan tajam.

Dan tak lama kemudian....... sampailah Anda di air terjun kembar ini..! Rasa letih dan lapar akan langsung hilang begitu Anda sampai.. Silahkan menikmati bekal, ingat, jangan membuang sampah sembarangan..! Bila perlu, sampah dimasukkan ke tas, dan dibuang saat Anda pulang. trims :) mari kita jaga kebersihan lingkungan, kalo bukan kita siapa lagi. :)

























PERJALANAN INVESTASI : DARI TABUNGAN BERJANGKA HINGGA SAHAM

Waw baca judulnya kayak iye banget ya? Hahaha. Tulisan ini hanya menceritakan pengalaman, bukan rekomendasi. Keputusan investasi semua berad...

Post Signature

Post Signature